5 Keuntungan dan Kerugian Tinggal Sama Mertua

Tinggal bersama mertua adalah salah satu pilihan yang bisa diambil oleh pasangan baru. Ada beberapa keuntungan dan kerugian tinggal sama mertua memang. Namun bukankah orang yang baru menikah itu bagaikan tumbuhan yang baru tumbuh? Jadi nggak masalah belajar sambil jalan.

Karena setelah menikah, biasanya nggak sedikit juga pasangan baru yang sering merasa dilema. Mau ngontrak atau tinggal sama mertua aja. Sempat hunting kontrakan terdekat, tapi kemudian mikir “Ngapain nyari kontrakan sekitar sini kalau sama aja dekat sama orangtua?”

Kalau dulu sebelum menikah kita bisa saja bebas menentukan pilihan sendiri mau bagaimana. Tapi setelah menikah, semua itu nggak bisa dilakukan lagi. Karena ada pasangan yang juga harus diikutsertakan dalam segala hal.

Saya sendiri memutuskan untuk tinggal bersama orangtua. Yakni berdasarkan pertimbangan bersama, dan saya rasa ini keputusan yang cukup matang. Mengingat istri saya adalah putri tunggal di keluarganya.

Menurut saya ada beberapa keuntungan dan kelemahannya sendiri ketika tinggal masih bersama mertua. Kita bahas semuanya satu persatu.

Keuntungan Tinggal Sama Mertua



Keuntungan yang didapat ini bukan berarti mencari kesempatan selama tinggal di rumah mertua. Ada beberapa pelajaran yang bakal didapatkan di sini. Adapun keuntungan yang selama ini saya rasa ketika masih tinggal bersama mertua adalah sebagai berikut.

– Tidak Kehilangan Sosok Orangtua

Dulu saya sempat berkeinginan untuk memutuskan mencari kontrakan terdekat dengan lokasi saya kerja. Tapi istri saya lebih setuju untuk mencari kontrakan sekitar sini, supaya dia juga masih bisa kerja. Kebetulan saya bekerja di instansi kabupaten lain. Jaraknya sekitar 90 menit dari rumah.

Setelah banyak pertimbangan, akhirnya saya memutuskan untuk tinggal bersama mertua. Selain menuruti keinginan istri saya yang masih ingin bekerja, keuntungan tinggal sama mertua lain yang saya dapatkan adalah saya tidak kehilangan sosok orangtua di sini.

 Istri tidak jauh dari orangtuanya, sedangkan saya mendapat orangtua baru dari orangtua istri saya. Bakal berbeda rasanya jika tadinya saya dan istri memutuskan untuk mencari kontrakan.  Maka saya rasa dalam hal ini kami lebih diuntungkan.

– Tidak Akan Bosan

Sebagai keluarga baru yang belum dikaruniai momongan bakal bosan rasanya jika hanya tinggal berdua, sedangkan salah satunya belum pulang bekerja. Nah tinggal bersama mertua menutupi akan kelemahan yang itu. Tidak akan merasa bosan. Karena istri saya masih bisa melakukan aktivitas yang biasa dia lakukan di rumahnya sendiri sekaligus bercengkrama dengan orangtuanya. Bukankah harta yang paling berharga adalah keluarga?

– Belajar Lebih Disiplin

Dengan tinggal bersama mertua saya jadi lebih disiplin, kalau sebelumnya di rumah saya sendiri suka tidur dan bangun kesiangan, sekarang jadi nggak lagi. Sebab akan ada masanya saya merasa ‘nggak enak’ bangun siang, ketika semua anggota keluarga di rumah mertua sudah bangun.

Keadaan ini mau nggak mau menuntut diri saya untuk jadi lebih disiplin. Nggak masalah, selama itu masih hal yang positif.

– Punya Pihak Penengah Saat Berantem

Mudah-mudahan hal yang satu ini nggak bakal terjadi di diri saya. Tapi nggak ada pasangan suami istri yang nggak pernah ribut. Kadang yang diributkan juga hanya masalah kecil.

Kata orang berantemnya laki bini itu adalah bumbu dalam berumah tangga biar makin sedap.

Jadi agak bersyukur aja, karena ketika masih bersama mertua bakal ada sosok yang menjadi penengah ketika kita dan pasangan sedang ribut. Sehingga amarah yang sebelumnya muncul segede gaban, lambat laun akan surut. Selain itu kita juga bisa meminta saran kepada mertua supaya tidak salah jalan.

– Lebih Hemat

Setelah menikah, biaya hidup yang sebelumnya hanya satu sekarang menjadi dobel. Memutuskan untuk mencari kontrakan bakal mengurangi biaya bulanan. Bakal ada biaya makan, biaya cicilan rumah kalau beli rumah, atau biasa sewa kontrakan kalau ngontrak.

Tapi semua itu nggak bakal kita rasakan kalau kita masih ikut mertua. Ini keuntungan selanjutnya yang lebih kerasa. Bukan bermaksud untuk menjadi parasite dalam kehidupan mertua, tapi tinggal bersama mertua itu lebih hemat pengeluaran.  Jadi bisa sambil nabung, supaya beberapa tahun ke depan bisa punya rumah sendiri.

Itu tadi beberapa keuntungan tinggal bersama mertua. Pelajaran yang bisa diambil dari sini adalah untuk tetap disiplin, belajar menghemat, juga belajar nyontek resep masakan, supaya bisa diterapkan ketika nanti punya kehidupan di rumah sendiri. Tapi jangan terlena dengan keadaan yang serba enak tinggal bersama mertua. Ada beberapa kerugian yang kita rasakan akibat terlalu lama tinggal bersama mertua.

Kerugian Tinggal sama Mertua

Setelah membahas keuntungan, biar balance kita bahas pula kemungkinan-kemungkinan kerugian yang bakal kita rasakan sebagai dampak tinggal sama mertua.

– Susah Mengembangkan Diri

Karena tinggal bersama mertua biasanya masih mengikuti aturan secara tidak tertulis yang ada di rumah mertua. Sebagai pendatang di keluarga tersebut, mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan keadaan yang ada.

Jadi akan sulit untuk mengembangkan diri, berbeda dengan pasangan baru yang langsung memutuskan untuk mencari kontrakan.

– Tidak Mandiri

Semuanya masih dipersiapkan mertua. Bukan ikut campur, tapi orangtua mana yang tak ingin yang terbaik untuk anaknya, begitupun mertua kita. Sebenarnya keadaan ini positif, namun karena terjadi begitu lama dan terus-menerus, maka pasangan baru pun merasa dianak emaskan dan menjadi tidak mandiri. Ibaratnya mau makan masih tinggal makan, tidur tinggal tidur, karena semuanya masih ada yang nyiapin.  Jadi kesannya bikin kita nggak mandiri-mandiri.

– Tidak Belajar Memecahkan Masalah Hanya Berdua

Kalau memutuskan ngontrak, tatkala sedang dilanda masalah, semua akan dibahas berdua. Berbeda ketika masih ada mertua, akan ada sosok yang menjadi penengah namun sebenarnya ego kita bakal bilang kalau mertua hanya mau sok ikut campur.

– Nggak Tahu Rasanya Berjuang dari Nol

Suka senang dan bangga kalau dengar cerita orangtua dulu yang serba susah, kemudian sekarang ada di titik ini. Sempat mikir juga bakal bagaimana kalau saya yang mengalami hal itu. Merasakan berjuang dari tiitk paling rendah, lalu bangkit, dan berakhir bahagia.

Sayangnya semua itu nggak bakal bisa kita rasakan kalau kita masih tinggal sama mertua. Selain itu kita juga nggak bakal bisa mengatur interior rumah sendiri. Karena itu bukan rumah kita, melainkan rumah mertua.

– Nggak Bakal Bebas

Kadang pengin berduaan, kalau pas ada mertua jadi risih dan nggak enakan. Keadaan ini bikin kita jadi lebih lama mengenal pasangan kita. Berbeda dengan kalau kita memutuskan langsung ngontrak. Kita bakal cepat mengenal karakter satu sama lain, karena terbiasa berdua, menyelesaikan masalah berdua, berantem berdua, mantap-mantap berdua – ya kalau yang ini emang nggak boleh bertiga sih.

– Muncul Perasaan yang B Aja

Ini mungkin bakal jadi kerugian tinggal sama mertua yang terakhir saya tulis dalam postingan ini supaya tidak terlalu panjang. Semua yang dilalui bakal terasa b aja, alias biasa aja. Karena nggak ada motivasi untuk lebih giat lagi bekerja, supaya bisa  pindah ke kontrakan yang lebih baik misalnya.

Karena tinggal sama mertua biasanya memiliki fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan. Apa yang diinginkan sudah ada, jadi b aja. Maka ada baiknya kalau kita punya kontrakan sendiri.

Saya punya rekomendasi menarik buat temen-temen yang iniin sewa rumah kontrakan terdekat. Bisa langsung cari yang sesuai keinginan. Tapi tenang aja, karena masih musim pandemi, semuanya bisa dilakukan di rumah aja. Cukup akses tautan berikut ini:

https://www.rumah.com/rumah-disewa

Demikian postingan kali ini tentang keuntungan dan kerugian tinggal sama mertua. Semoga ada pelajaran yang bisa sama-sama kita ambil. Jangan lupa bahagia hari ini. Kalau ada yang ingin ditambahkan silakan tinggalkan pesan melalui kolom komentar. Terimakasih sudah membaca. Salam!

Hadi

Halo, saya Hadi. Terimakasih telah berkunjung ke blog ini. Jangan lupa tinggalkan jejak, agar saya dapat mengunjungimu balik.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama