Sejak blog ini dibikin, emang tujuannya adalah buat menjadi tempat saya untuk menulis gado-gado. Maksudnya saya pengin ngisi blog ini dengan beragam topik pembahasan. Meski jauh sebelumnya isinya lebih ke personal, mengenai diri penulis dan segala curcolisasinya. Nah, makin kesini saya ngerasa nggak keren kalau cuma ngisi curcolisasi aja, dan saya kudu naik kelas, makanya kali ini saya akan ngebahas tentang makanan khas palembang.
Rasanya perlu juga ngebahas satu hal yang sebelumnya nggak pernah ada di blog ini. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, tujuan saya adalah supaya isi blognya nampak lebih beragam aja. Ngebahas makanan adalah salah satu contohnya.
Ngomongin makanan khas palembang, ralat ding, sebenarnya makanan-makanan yang akan saya bahas di sini nyebar ke seluruh daerah yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, termasuk daerah saya Lubuklinggau.
Tapi karena Palembang yang lebih terkenal, maka nggak masalah kalau judul postingan ini saya bikin demikian.
Berikut ini Makanan Khas Palembang Selain Pempek
Selama ini mungkin yang banyak diketahui oleh orang-orang makanan khas Palembang itu adalah Pempek. Setidaknya ini yang terkenal dari Sabang sampai Merauke barangkali. Nah postingan kali ini saya harap bisa menambah pengetahuanmu tentang makanan khas Palembang lainnya.
1. Laksan
Laksan adalah turunan dari Pempek, bahan dasarnya hampir sama kayak bahan yang dipakai untuk membuat Pempek. Hanya saja disajikan dengan cara yang lain.
Jika Pempek cukup direbus lalu digoreng dan dimakan pakai “cuko”, Laksan menggunakan kuah santan. Jadi kalau kamu beli Pempek, dan pengen nyobain makan Pempek dengan sensasi yang lain, ada baiknya mencoba Laksan ini.
– Cara membuat Laksan
Anggap saja Pempeknya sudah punya. Jadi tinggal bikin kuah santannya aja. Siapkan aja beberapa bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, cabai, kemiri, ketumbar, lengkuas, jahe, santan, garam, gula, dan merica.
Bumbu di atas jumlahnya sesuai selera aja, kalau pengin pedas ya cabainya dibanyakin. Intinya bumbu utamanya sih cuma itu aja. Kalau sudah disiapin, haluskan semua bumbu sampai benar-benar halus. Kalau sudah, tumis bumbu yang telah dihaluskan dengan minyak secupnya. Tunggu sampai muncul aroma harus mewangi dan menggoda. Lalu tuangkan santan ke dalamnya.
Aduk-aduk, siapkan potongan Pempek, maksudnya Pempek yang ada dipotong-potong, lalu masukkan ke dalam santan tadi, masak sebentar, cicipi, kalau sudah sip, angkat. Selesai, Laksan khas Palembang siap disajikan.
2. Model Ikan
Masih turunanya Pempek, bedanya Model Ikan ini disajikan dengan bihun. Jadi hampir menyerupai bakso. Hanya saja, bahan utamanya adalah dari Pempek Ikan yang dibuat jadi bulatan besar, lalu diiris-iris dalam penyajiannya.
Cara membuat kuahnya cukup tumis bawang putih dan bawang merah halus, lalu masukkan daging udang cincang (opsional, bisa dikasih bisa nggak). Tumis hingga harum lalu masukkan 1.5 liter air, masak sampai mendidih lalu bumbui dengan merica, garam dan gula.
Kalau kuah sudah matang dan pas dicicipi enak, tinggal tuang ke mangkok, masukkin potongan Pempek, beri bihun dan potongan daun bawang, sudah beres gitu doang. Lebih sedap kalau ditambah sambal, saos dan kecap layaknya bakso.
3. Tekwan
Makanan khas Palembang yang satu ini masih turunannya Pempek. Penyajiannya nyaris sama kayak Model. Bahan bakunya juga sama dari sagu dan ikan yang dimakan pakai kuah saldu, pake daun bawang dan bihun.
Bedanya lebih ke bentuknya yang lebih kecil. Kadang dalam penyajiannya juga diberi irisan bengkoang, jamur dan ditaburi irisan daun bawang, seledri serta bawang goreng. Kalau kamu sempat jalan-jalan ke Palembang, jangan lupa mencoba Tekwan. Karena biasanya hanya dihargai 5 – 7k saja per mangkok.
4. Celimpungan
Makanan ini mirip dengan Laksan. Bedanya Pempek yang dipakai nggak dipotong-potong, tapi berbentuk seperti Tekwan, kuahnya sih sama kayak Laksan juga yang pakai santan. Berbeda dengan makanan-makanan yang sebelumnya, Celimpungan jarang ada di warung-warung makanan. Karena makanan ini biasanya disajikan saat lebaran atau pada saat ada acara nikahan.
5. Burgo
Makanan yan satu ini beda dengan yang sebelum-sebelumnya. Maksudnya bahan dasarnya tidak menggunakan Pempek kayak yang lain. Ini lebih mirip Kwetiau yang dibikin pakai tepung beras. Biasanya Burgo Palembang dimakan buat sarapan, namun cocok juga disantap ketika berbuka puasa. Tertarik membuatnya? Simak tutorial yang saya dapatkan dari Cookpad berikut ini:
– Bahan Burgo Palembang
150 gr tepung beras
50 gr tepung tapioka
½ sdt garam
450 ml air
secukupnya Minyak sayur
– Bahan Kuah Burgo
125 ml santan kental
125 ml susu cair
250 ml air
3 siung bawang merah
2 siung bawang putih
1 butir kemiri 1 lembr daun salam
1 lbr daun jeruk purut
½ btg serai, geprek
1 cm lengkuas, geprek
1 cm jahe
1 sdm daging ikan tanpa tulang (ikan giling)
½ sdm ebi halus (me, sdh diongseng)
½ sdt ketumbar bubuk
¼ sdt merica bubuk
½ sdt gula pasir
– Langkah Pembuatan
Campurkan tepung beras, tapioka dan garam, lalu tuang air ke dalamnya. Aduk2 hingga tercampur rata
Tuang adonan (kurleb 100ml) ke dalam loyang yg sebelumnya telah diolesi minyak sayur. Lalu kukus ke dalam panci yg airnya sudah mendidih, selama 1-2 menit. Lakukan hingga adonan habis.
Angkat dan gulung perlahan adonan matang, menggunakan spatula, hingga adonan habis. Kemudian sisihkan.
Haluskan bumbu, bawang merah, bawang putih, kemiri, daging ikan dan jahe.
Tumis bumbu halus hingga wangi.
Tambahkan daun salam, daun jeruk, ebi, serai, lengkuas, merica dan ketumbar, tumis kembali hingga wangi dan daunnya layu.
Tuang kan santan, susu juga air, aduk-aduk hingga mendidih agar santan tidak pecah. Bumbui dengan garam dan gula. Koreksi rasa, lalu angkat dan taburi daun bawang.
Siapkan mangkuk, potong-potong burgo, tuang kuah ke dalamnya, tambahkan cabe diatasnya. Taraaa burgo siap untuk dinikmati.
Nah itulah tadi 5 makanan khas Palembang selain Pempek yang bisa kamu coba ketika berkunjung ke Sumatera Selatan. Makanan mana yang menjadi favoritmu?