Sudah lama pemerintah mencanangkan program yang mendorong masyarakat untuk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan dan bersih. Salah satu perwujudannya adalah dengan mendistribusikan Solar 51 di seluruh SPBU di Indonesia.
Kandungan pada Solar 51 memungkinkan performa kendaraan tetap kuat tanpa menurunkan kualitas udara di sekitarnya. Mengapa bisa demikian dan apa perbedaannya dengan solar biasa? Yuk cari tahu jawabannya pada pembahasan berikut!
Sekilas Tentang BBM Solar 51
Solar 51 merupakan bahan bakar kendaraan dengan mesin diesel yang diluncurkan pemerintah sebagai upaya mendorong transisi ke energi bersih. Bahan bakar ini mempunyai cetane number 48-51.
Semakin tinggi angkanya, maka semakin baik pembakarannya.
Dengan sistem pembakaran yang baik, tentunya mesin kendaraan lebih awet dan konsumsi bahan bakarnya lebih hemat.
Selain itu, Solar 51 mempunyai kandungan sulfur yang sangat rendah, yaitu kurang dari 50 PPM. Apabila sulfur kurang dari 50 PPM, seperti 10 atau 20 PPM, tandanya bahan bakar tersebut menghasilkan emisi yang lebih bersih untuk lingkungan.
Untuk bisa mencoba Solar 51, konsumen bisa mendapatkannya di SPBU Pertamina terdekat. Produk ini memiliki nama Pertamina Dex yang kualitasnya setara dengan Euro IV. Klasifikasi ini telah ditetapkan sendiri oleh Ditjen Migas, dan Pertamina akhirnya meluncurkan produk Pertamina Dex.
Manfaat Solar 51
Bahan bakar dengan cetane number yang tinggi ini merupakan inovasi untuk mengurangi produksi emisi gas yang dihasilkan kendaraan bermotor. Gas tersebut dapat memicu pencemaran yang merusak kualitas udara pada lingkungan.
Mengingat hampir 70% kendaraan bermotor berkontribusi menghasilkan beban emisi, pemerintah pun menciptakan Solar 51 sebagai alternatif bahan bakar yang bersih.
Keuntungan lainnya, bahan bakar ini mempunyai performa yang baik dalam menjaga dan melindungi mesin, serta memiliki pembakaran yang efisien.
Perbedaan Solar 51 dengan Solar Biasa
Solar yang dirancang secara khusus untuk kepentingan lingkungan sekaligus mesin kendaraan ini mempunyai formula bahan dan kualitas yang tidak sama. Sebagai contoh, Pertamina Dex (solar 51) dan Pertamina Dexlite (solar biasa) akan dijadikan bahan perbandingan.
Pertamina Dex dengan kandungan CN 53 memiliki kelebihan yaitu mampu menghindari kontaminasi air pada mesin, sehingga performa kendaraan lebih baik. Sedangkan Pertamina Dexlite memiliki mempunyai CN sebesar 51.
Kandungan sulfur pada kedua jenis solar tersebut pun berbeda, di mana Pertamina Dex memiliki batas maksimal sebesar 300 PPM. Sebaliknya, Pertamina Dexlite bisa mencapai 1.200 PP. Ada lagi solar subsidi yang kandungan sulfurnya bisa mencapai 2.500 PPM.
Sulfur merupakan zat yang memengaruhi gas emisi yang dikeluarkan kendaraan. Kandungan sulfur yang rendah menunjukkan energi yang lebih bersih. Dengan kata lain, Pertamina Dex lebih ramah lingkungan dibandingkan Pertamina Dexlite ataupun solar subsidi.
Tidak hanya membuat mesin lebih awet dan ramah lingkungan, solar 51 juga mampu membersihkan dan mencegah foaming pada mesin kendaraan. Maka tak ada salahnya untuk bertransisi ke BBM solar yang lebih baik terhadap mesin dan lingkungan ini.