Siapa sih yang gak suka belanja online? Tinggal klik-klik, transfer, dan tahu-tahu paket nyampe. Kadang rasanya kita kayak dapat hadiah dari diri sendiri. Bonusnya, sering juga dapet cashback, gratis ongkir, atau... mimpi buruk?
Yup. Di balik euforia diskon dan giveaway, ternyata ada juga penjahat yang hobi menyamar jadi aplikasi belanja. Bedanya, kalau aplikasi asli ngasih promo, yang ini malah ngisep dompet. Jangan sampai kamu yang lagi bahagia abis checkout malah berakhir jadi korban penipuan internasional berlogo marketplace palsu.
Modusnya Manis, Ending-nya Sadis
Mari kita mulai dari kisah Mas Wahyu, seorang karyawan asal Jakarta Barat, umur 36 tahun. Pagi itu, hidupnya baik-baik saja. Gaji baru cair, saldo Shopeepay aman, dan toples nastar dari lebaran masih setengah isi.
Tiba-tiba, ada panggilan WhatsApp dari nomor unik: +1 (205) 656-8130
. Profilnya pakai logo Shopee. Mas Wahyu pun mikir, “Wah, ini palingan mau ngasih aku hadiah loyal customer yaa?”
Telepon pertama dan kedua nggak sempat diangkat. Tapi panggilan ketiga diangkat juga karena… ya siapa tau dapet mobil, kan?
"Nomornya saya angkat karena ada logo Shopee. Lagian saya juga sering belanja di situ. Namanya juga harapan hidup naik gara-gara diskon,” kata Mas Wahyu.
Dan bener aja, si penelepon yang suaranya ramah tapi ngeselin itu langsung nanya:
“Apakah Anda pengguna aktif Shopee?”
Wahyu jawab, "Iya dong."
Langsung deh jebakan dimulai:
"Selamat! Anda mendapatkan cashback satu juta rupiah dan gratis ongkir satu juta juga. Mau ditransfer ke Shopeepay atau rekening?"
Di titik ini, Mas Wahyu udah mulai was-was. Tapi mungkin karena setengah ngantuk atau mungkin kebanyakan mikir opor, akhirnya dia nurut pas diminta kode OTP.
"Saya kayak nge-freeze gitu lho. Sadar ini penipuan, tapi kayak kesirep. Ya saya sebutin nomornya. Begitu sadar, saldo Shopeepay saya udah hilang. Untung cuma dua ratus ribu… tapi tetep, nyesek.”
Mas Wahyu langsung lapor ke pihak marketplace. Tapi yaa... saldo dua ratus ribu itu tinggal kenangan.
Kalau Kasus Mas Wahyu Masih Ringan, Nih Ada yang Lebih Ngeri
Kita terbang ke Bandung, tempat tinggal Mbak Murni. Ceritanya mirip: dapat telepon WhatsApp dari nomor luar negeri dengan logo marketplace kesayangan. Dijanjikan cashback juga. Bedanya, kali ini gak cuma saldo e-money-nya yang disedot, tapi akun dia dipakai belanja pakai PayLater!
Bayangin: kita gak ngapa-ngapain, tapi tahu-tahu jadi punya utang jutaan rupiah. Mbak Murni harus menanggung utang Rp3 juta untuk barang yang gak pernah dia klik, apalagi checkout.
"Sudah hilang uang saya, sekarang malah punya utang 3 juta. Saya lapor ke aplikasinya, ya berharap bisa dihapus utangnya. Tapi ya entah gimana. Heran, orang cari duit kok modelnya gini amat sih," curhatnya.
Dulu Cuma Ngisep Pulsa, Sekarang Ngisep Saldo
Telepon dari nomor luar negeri buat nipu sebenernya udah lama eksis. Tapi sekarang mereka upgrade: dulu modusnya sedot pulsa, sekarang langsung sedot isi dompet digital. Apalagi sejak pandemi, makin banyak orang belanja online, pelakunya pun makin rajin nyamar jadi Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, atau bahkan jadi si kurir langganan.
Tips Biar Gak Ketipu dan Gak Jadi "Customer of the Month" Versi Penjahat
-
Jangan Kepo-in Telepon dari Luar Negeri Nomor asing +1, +44, +62 tapi angka belakangnya absurd? Auto block aja, jangan kasih kendor.
-
Jangan Pernah Kasih OTP! OTP itu bukan One True Pairing kamu sama mantan. Itu kunci utama akun kamu. Kasih ke orang? Sama aja ngasih password dan kunci rumah sekalian.
-
Aktifkan Verifikasi 2-Langkah Baik di WhatsApp, aplikasi belanja, maupun e-wallet. Biar tiap mau akses butuh kode ganda. Ribet sedikit demi dompet selamat.
-
Jangan Percaya Logo Doang Sekarang logo bisa dicomot siapa aja. Cek verifikasi akun. Marketplace asli gak akan kontak kamu pakai nomor pribadi pakai foto profil ngasal.
-
Selalu Waspada dan Curiga Ingat kata Bang Napi:
“Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tapi juga karena ada kesempatan. Waspadalah! Waspadalah!”
Dompet Aman, Hati Tenang
Gak semua yang berlogo familiar itu terpercaya. Gak semua yang bilang “Selamat Anda menang!” itu beneran hadiah. Kadang itu cuma cara halus untuk bilang, “Selamat, akunmu akan kami rampok secara elegan.”
Belanja online tetap bisa menyenangkan, asal kitanya gak terlalu polos. Jadilah pembeli cerdas, bukan pembeli ceroboh. Dan kalau kamu ngerasa tulisan ini bermanfaat, share deh ke grup keluarga atau teman satu tongkrongan. Siapa tau mereka juga lagi diincar penjahat berkedok giveaway.
Ingat, kadang "Dikiranya cashback, eh ternyata backstab".
Wassalamualaikum dan semoga saldo dompet digital kita semua tetap aman sentosa! ✌️